Namun, tidak untuk natal ditahun Ini.
“ selamat natal Rysa.” Ucap sayup-sayup suara lembut di telingaku. Itu suara mama. Aku yang masih mengantuk berusaha untuk bangun
dan merangkul ibu-ku.
Hmm… bau ibu itu Sangat khas. Padahal, ibu hanya selalu memakai sabun dan sedikit body lotion di tubuhnya. Suara ibu-pun Amat bagus. maklum, ibu adalah penyanyi gereja.
“ibu, ayah kemana?” tanyaku polos. “ayah sedang mengurus tambang-nya. Sebentar lagi dia pulang.” Ucap ibu menenangkan ke-galau-an ku akan kondisi ayahku Sekarang.
Aku meminum cokelat hangat buatan mamaku. Kami berbicara hangat. Sampai tiba-tiba ibuku berkata… “rysa, kau tahu kan gosip yang sedang beredar di kalangan masyarakat?” Tanya ibu serius. “tentang artis yang sering cerai ya, bu?” candaku pada ibu. “bukan sayang. Tapi tentang bencana yang akan menimpa pulau jawa.” Kata ibu sembari menebar senyum manisnya padaku. Aku terdiam. Berusaha mengingat akan apa yang teresa dan Irene bicarakan kemarin.
“hey, kau tahu tidak tentang ramalan BMG pulau jawa kemarin?” Tanya teresa pada Irene. Irene menggeleng. “katanya, pulau jawa akan terkena goncangan gempa yang lumayan besar.” Ucap teresa lagi. “ah,kau membuatku takut saja. Tidak mungkin semua itu terjadi.” Kata Irene berusaha membuyarkan bayangan akan hal mengerikan tersebut.
“rysa…..” jerit seorang ibu dibalik reruntuhan bangunan yang tak asing di mataku. Itu suara ibu. Ya, suara ibu yang sedang kesakitan karena tertimpa reruntuhan rumahku. Seketika kakiku lemas. Tak bisa berbuat apa-apa. Ingin rasanya aku berteriak. Namun, suaraku seakan tertahan di kerongkongan-ku. Susah mengeuarkan satu kata, tolong. Aku hanya bisa terduduk sambil menangis tersedu-sedu. Masih tak percaya akan hal yang baru kulihat. Dan… ternyata semua itu hanya mimpi buruk. Mimpi buruk akan hal yang paling ku takutkan, kehilangan ibu.
telah terjadi goncangan ebat di daerah pertambangan jawa tengah. Setidaknya 5 orang tewas dan 99 diantaranya luka-luka. setelah di-identiifkasi baru 3 korban tewas yang diketahui identitasnya. Yaitu ; sucipto, hasan salim, dan christian fergusson JR
Ucap seorang anchor di berita tersebut. Lututku benar-benar lemas sekarang. Nama terakhir yang diucapkan anchor tersebut membuat ibu nyaris pingsan karenanya. Christian fergusson JR itu adalah ayahku. Kenapa ayahku harus pergi secepat ini? Bahkan ia belum memberikan ucapan selamat natal kepadaku. Ayah…
Aku pergi keluar rumah dengan mata sembab. Aku ingin membeli sebuah lilin untuk kepergian ayahku. Tiba-tiba… aku merasa pusing. Semua bergoncang dengan hebat. Bahkan, aku tak bisa bertumpu pada kakiku. Kulihat beberapa rumah luluh lantak akibat goncangan tersebut. Dan… “Rysa…” teriakan yang mirip seerti di mimpiku tadi. Mimpi itu kini menjadi kenyataan. Rumahku yang berdiri kokoh kini sudah runtuh. Dan, ibuku berada di dalamnya. Aku hanya bisa terduduk lemas sambil menangis sejadi-jadinya. Kini, tak ada yang bisa kusalahkan. Aku tak bisa menyalahkan keadaan, aku juga tak bisa menyalahkan tuhan. Gempa itu makin menjadi. Sedetik… dua detik… tiga detik… dan semuanya gelap gulita.
Aku membuka mataku perlahan. Sekedar memastikan apakah aku masih hidup atau tidak. Ternyata, aku masih hidup. Aku berada diluar rumah sakit bersama korban-korban gempa lain. “suster, ibu saya mana ya?” tanyaku. “er-ibu kamu namanya siapa? Dan dimana rumahnya?” tanya perawat itu lembut.
“namanya maria cristiani. Dia tinggal di jalan salak no.4.” ucapku lagi. Suster itu terdiam serta . Berusaha mengingat yang ia evakusi tadi. “adik yang sabar ya. Ibu kamu tadi tertimpa reruntuhan rumah kamu. Lukanya cukup serius. Dan, tim medis kami sudah berusaha. Namur, tuhan berkata lain. Semoga tuhan memberkatimu nak” ucap suster itu lagi. Aku terdiam. Ingin rasanya aku berteriak. Namun, teriakan ku hanya diganti linangan air mata. Air mata
itu seolah mewakili teriakanku. Mengapa takdir merenggut mereka begitu cepat? Padahal hari ini adalah hari natal. Hari yang sangat kunantikan. Ayah… ibu… bangunlah… ucapkanlah selamat tinggal padaku. Nyanyikan aku lagu natal seperti tahun lalu. Ayah… ibu…. Apa kalian mendengarku? Bangunlah….